Kendati saat ini virus Avian
Influenza (AI) atau flu burung sudah merambah di beberapa provinsi di
Indonesia, namun bagi Kabupaten Tanah Laut tidak di temukan virus yang
mematikan bagi peternak unggas tersebut, termasuk adanya virus antrak yang
menyerang pada ternak sapi.
Kepala bidang kesehatan masyarakat
veteriner Drh.M.Rohim pada Dinas Peternakan Tala, Rabu (23/3) kemarin
mengatakan, hingga sampai detik ini tidak di temukan adanya virus flu burung,
namun demikian pamantauan di sentra-sentra unggas jenis itik yang berada di
Kecamatan Kurau, Bumi Makmur, sampai Tambang Ulang terus dilakukan, ujarnya.
Ia menambahkan, untuk ungags jenis
ayam yang berada di beberapa perusahaan, maka oleh petugas lapangan di
kecamatan-kecamatan juga sudah bergerak melakukan pemantauan, sehingga sampai
sekarang memang tidak ada virus flu burung. Di samping itu dengan pembagian
disenvektan dilakukan ke peternak unggas sebagai salah satu untuk mencegah
munculnta virus flu burung.
“untuk flu burung di Tala sendiri
ketergantungan dari daerah lain yang menjual unggasnya ke Tala dengan harga
murah, sehingga tidak terdeteksi unggas antar kabupaten, karena memang antar
kabupaten tidak memiliki pintu pemeriksaan (cek point), dan penyebaran virus
flu burung sendiri bisa melalui ternaknya, sarana angkutannya dan peralatan
lainnya,’kata Rohim pula.
Kabupaten Tanah Laut sendiri pernah
mengalami kejadian cukup besar atas serangan virus flu burung, yakni di akhir
tahun 2009 sampai awal tahun 2010 lalu, dimana Dinas Peternakan Tala harus
memusnahkan sebanyak 7000 ekor ayam potong dengan cara di bakar karena positif
terkena flu burung.
“untuk virus antrak yang menyerang
pada ternak sapi juga tidak di temukan,”ucap Rohim.
Secara
perlahan, Dinas Peternakan memberikan sosialisasi tentang sistem pemeliharaan
sapi, karena kecenderungan selama ini oleh peternak sapi pemeliharaan sapi
dengan cara konvensiola atau di lepas di sebuah lahan terbuka, maka pola itu
harus di rubah dengan cara di kandangkan, dan ternak sapi di Tala juga patut di
waspadai karena suplai sapi berasal dari Sulawesi, akan tetapi virus antrak di
Tala sangat susah berkembang, karena virus antrak ini tidak tahan dengan
kondisi tanah yang asam karena di Tala memiliki kuntur tanah yang asam, namun
juga tetap dilakukan antisipasi agar tidak ada virus antrak.
Post a Comment
Comen