Dalam
rangka menapak tilasi perjuangan putri terbaik Maluku Tenggara Bhayangkari
Matilda Batlayeri yang gugur di Kurau Kabupaten Tanah Laut, Tokoh adat beserta
rombongan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mengunjungi langsung monumen
pahlawan yang juga merupakan tempat kejadian era penjajahan dulu.
Rombongan
di sambut oleh Camat Kurau Ferhad Naziullah, kepala Desa Kurau, dan tokoh
masyarakat, tokoh adat Desa Kurau dengan iringan Seniman Hadrah, Selasa (29/3)
kemarin.
Dari
sejarahnya, Matilda sendiri adalah sosok perempuan Bhayangkari yang wafat
ketika mempertahankan pos polisi saat di serang oleh gerombolan, dan atas
perjuangannya tersebut Matilda menjadi tokoh Bhayangkari teladan dan menjadi
ruhnya Bhayangkari.
Menurut
Dr. Edwin Tomasua selaku asisten administrasi umum selaku pimpinan rombongan,
kedatangan mereka ke Kurau dalam rangka meninjau langsung tempat kejadian dan
menggali informasi dari masyarakat dan saksi sejarah di sekitar lokasi tugu
Matilda, serta dapat merasakan langsung bagaimana kondisi perjuangan Matilda di
Kurau.
Mereka
juga datang bersama Tim peneliti, pengkajian pahlawan daerah yang terdiri dari
sejarawan, akademisi UI, dan kepolisian RI.
Tim
peneliti dan pengkajian pahlawan daerah, juga mengunjungi rumah saksi hidup
Nenek Norsiah 80 tahun yang menyaksikan kejadian, penyerangan dan aksi heroik
Matilda.
Setelah
kunjungan ke Kurau, rombongan menuju makam pahlawan Tuntung Pandang Pelaihari,
dan Rabu (30/3) bertempat di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari dilaksanakan
seminar Nasional pengusulan pahlawan Nasional Matilda yang akan di hadiri oleh
sejarawan, akademisi universitas Pattimura,UI dan Mabes Polri.
Kegiatan ini di ikuti oleh Ketua DPRD Maluku
Tenggara Barat S. Loblobi, S.Sos Staf ahli bupati, asisten administrasi umum,
Edwin Tomasoa, dan kepala SKPD Maluku Tenggara Barat yang di dampingi oleh
kadis nakertransos Rafiki Efendi, beserta Protokol dan Humas Pemkab Tanah Laut.
Post a Comment
Comen