Cerita audisi Hasan (part 2)

Sambungan cerita audisi 50 besar HI 2017
Hasan yang tertidur dipangkuanku terbangun karena kaget terkena tetesan airmata
“kenapa mama nangis?”
“tidak apa-apa”
(Hasan menciumku , memelukku, menguatkan)
(Hasan tersenyum padaku,,senyumnya menyiratkan semangat ayoolah ma kita bisa melewati ini,,)
“sebentar lagi giliran Hasan masuk room 1, tadi sdh dipanggil, krn hasan tertidur mama biarkan mama memberi kode pada Tim yang tadi memanggil Hasan, mama minta waktu agar hasan bisa tetap tidur”
“oh,,kalau gitu Hasan mau berwudhu lagi ya ma.. hasan mau siap – siap”
“ayoo, kali ini mama temani Hasan “
Di depan mushalla kami bertemu dengan kak Muammar munthe yang lagi menemani farhan munthe yang terlelap tidur, mungkin sama kelelahannya dengan Hasan.
Selesai berwudhu, kami menuju room 1, Hasan melangkah dengan semangat, tangannya erat menggandeng tanganku. Tiba giliran Hasan masuk ke room 1, aku menunggu diluar dengan harap harap cemas..karena penasaran aku mengintip dari pintu yang sedikit terbuka rupanya di room 1 ini ujian Hafalan, Hasan sambung ayat dengan Ust.Muslim , juz 1 lancar, jus 2 lancar, juz 3 lancar, juz 4 lancar, juz 5 lancar, juz 27 lancar, juz 28 ada 1 soal yg dibimbing, juz 29 lancar, juz 30 lancar.dan akhirnya selesai.
Senangnya Hasan bisa melewatinya, kukira sudah berakhir ternyata malah aku yang dipanggil Tim HI untuk masuk kedalam room 1, aku bingung.kemudian Tim menerangkan bahwa sekarang giliranku yang di uji hafalannya “whats???” aku kaget bukan main seperti mau copot jantungku,,mana ku tahu kalau pendampingnya juga bakalan di uji hafalannya. Dan kini aku merasakan berada ditempat Hasan sambung ayat tadi, lalu Ust.Muslim mulai memulai di Juz 1,sebenarnya aku tahu sambungan ayatnya tapi karena grogi dan menangis aku jadi tidak bisa menjawabnya,,,(iya aku tahu sambungan ayatnya karena tiap hari aku menemani akhsay dan hasan murajaah, otomatis jd tersimpan dimemori otakku) tapi aku tidak memiliki kepercayaan diri dengan bacaanku ,aku mengajinya masih belum benar tajwidnya, masih blm benar makharijul hurufnya. Akhirnya tangisku semakin jadi , campur aduk, malu , merasa tertampar , merasa bersalah, sedih, menyesal, .melihat aku yang menangis Hasan pun mendatangiku, memelukku dan dia pun ikut menangis, dia menyapu airmataku dengan kedua tangannya.akhirnya sesi sambung ayat untukku dihentikan, kamipun keluar dari room 1.
“maafkan mama nak lah, Hasan sudah maksimal berjuang , mama malah gagal”
“tidak apa2 mama ,, sayang mama ( sayang mama adalah kalimat sakti Hasan untukku,, kalimat yang dia ucapkan tak terhitung jumlahnya dalam sehari, kalimat yang selalu menguatkanku)”
Ada beberapa pendamping yang bingung melihatku menangis keluar dari room 1. Salah satunya mereka yang erasal dari Bandung
“kenapa nangis Umm?”
“tidak apa apa, hanya terkejut saja bahwa pendampingnya juga ditanya hafalannya,, aku kira hanya anaknya”
“oh iya umm, memang begitu pendampingnya juga ditanya bukan cuma anaknya, tahun kemarin juga begitu, ini baru pertama kali ya umm lolos 50 besar”
“iya..ini pengalaman pertama”
“trus kenapa nangis umm?”
“karena aku ngga hafal , bacaanku msh blm benar..aku merasa malu”
“ oohh ngga apa apa atuh umm, ummi malah hebat..umminya belum hafal, tapi bisa mendidiknya anaknya mau menjadi penghafal qur’an.. kalau seperti kami ini ummi abinya hafal 30 juz,, anaknya juga hafal .itu biasa......................dst” (sungguh baik mereka, pandai membesarkan hatiku. Kata kata mereka menyejukkan hati tidak merendahkan)
Sebenarnya kalau boleh jujur, seharian berada di studio RCTI berkumpul dengan para abi ummi yang menemani anaknya audisi,,,aku merasa sangat kecil..bagaimana tidak , dari penampilan saja begitu bersahaja,para ummi nya mulia dengan niqobnya..berbanding terbalik denganku. Ada gadis kecil umur 4 tahun dari samarinda sdh hafal 5 juz, ada kakak beradik dari binjai (salman, luqman) masih kecil +- 5 thn umurnya,sdh hafal qur’an., bahkan ada yang 3 kakak beradik mungkin kisaran 4, 6, 8 tahun yang lolos 50 besar yang artinya ketiga kakak beradik itu hafal qur’an, entah bagaimana orangtua mereka mendidik mereka, mereka masih sangat belia karena usia maksimal untuk HI adalah 10 tahun tapi mereka sudah hafal qur’an, ada yg 15 juz, ada yg 21 juz, bahkan 30 juz.. Ya Allah betapa kecilnya diriku yang 37 tahun belum hafal. Bukan hanya anak anak kecil yang hafal qur’an, pendampingnya juga hafal qur’an seperti halnya pendamping farhan munthe, abang muammar beliau juga seorang Hafizh qur’an.
Kebayang kan bagaimana merasa terhinanya diriku yang ahli maksiat ini berada ditengah tengah Ahlul Qur’an keluarga Allah.


Dalam rangka meningkatkan kwalitas dan kwantitas Web ini, silahkan untuk memberikan Coment, baik Keritik Maupun Saran pada kolom Komentar dibawah ini.Atas nama Manegemen hobbyimul.com kami Haturkan Terimakasih. Jangan lupa Like and Subcribe Channel Kami: https://www.youtube.com/channel/UCWf6mFpnCsJj3Lu8z10_SYQ?view_as=subscriber

Post a Comment

Comen

Hot News

Hot Video

Featured Post

Mitos tentang Minum Air Putih dari Kulit Durian

Copyright © HI News. Edit By Pastitala.org Thanks To OddThemes