Musyawarah
Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kabupaten Tanah Laut telah di
sampaikan di di tuangkan dalam berita acara belum lama tadi, di gedung
Balairung Tuntung Pandang Pelaihari oleh Bappeda Tala. Dalam
Musrenbang itu juga telah tertuang menyangkut anggaran pelaksanaan pembangunan Musrenbang
tahun 2017 bagi pembangunan di Kabupaten Tanah Laut. Akan
tetapi dana yang di butuhkan untuk pelaksanaan pembangunan Musrenbang yang
jumlahnya mencapai ratusan milyar, bisa berkurang atau bisa naik.
Kepala
Dinas Pendapatan Pengelolaan dan Kekayaan Aset (DPPKA) M Darmin, Rabu (23/3)
kemarin mengatakan, untuk mengurangi atau menutupi dana tersebut maka di
gunakan dana Silpa (Sisa Lebih Anggaran), ujarnya.
“semua
yang telah tersusun hanya rencana, jadi bisa berkurang,” jelas Darmin.
Dalam
anggaran 2017 mendatang, Dari data DPPKA Belanja sebesar Rp 1,9 trilyun rupiah,
pendapatan Rp 1,3 trilyun rupiah, sehingga masih di butuhkan Rp 5,5 milyar dan
hal itu mengalami devisit yang di tutupi dari Silpa.
Untuk
belanja sendiri tidak mutlak 100 persen karena ada penghematan belanja, dan
belanja langsung sebesar Rp 800 milyar di patok untuk tahun 2017 mendatang,
Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp 1,9 trilyun yang sudah include masuk
dana hibah pilkada, dan ancar-ancar pelaksanaan Pilkada dalam dua tahap sebesar
Rp 25 milyar.
Darmin menambahkan,
sektor pendapatan yang di harap seperti royalti DAU dan DAK, karena untuk
income dari perusda Baratala sudah tidak mungkin lagi di tengah lesunya harga
batu besi, dan hasil Musrenbang sendiri di lihat dari kemampuan keuangan daerah,
dan menyangkut pembangunan rumah sakit tetap masuk dalam skala prioritas,
ungkapnya.
Post a Comment
Comen