Kepala Dinas Pariwisata,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kamal Hasuna, Minggu (20/12) kemarin melepas
peserta penggemar sepeda tua atau biasa di sebut sepeda Onthel, di halaman
Dilklat Loka Bina Praja jalan Hutan Kota Pelaihari.
Beragam corak dari pakaian yang di
kenakan para peserta penggemar sepeda jaman Jepang ini, dimana peserta pun
menyesuaikan kondisi sepeda yang pada era penjajahan dulu menjadi alat
transportasi. Karnaval sepeda tua juga sebagai rangkaian memperingati Hut Tala
yang ke-50.
Mulai dari topi putih bundar,
berikut dengan lencana khas para serdadu Jepang, sampai-sampai ada peserta
suami isteri yang mengenakan pakaian putri kerajaan era Inggris.
Busana lain Nampak pula layaknya
penyihir yang mengenakan topi lancip berwarna hitam, ada pula yang mengenakan
pakaian ala Jendral, dan berpakaian pejuang RI.
Kegiatan karnaval sepeda tua ini di
motori oleh komunitas sepeda tua Kabupaten Tanah Laut yakni Wasiat (Wadah
Sepeda Tua Tanah Laut).
Pelaksanaan karnaval sepeda tua
cukup sejuk, karena di saat itu suasana cuaca hanya terlihat mendung tipis,
sehingga peserta dapat menikmati sejuknya udara kota Pelaihari.
Dengan mengitari rute di ruas jalan
kota Pelaihari, masyarakat mendapat suguhan tontonan menarik, karena setiap
sepeda dari peserta memang terlihat antik.
Peserta paling jauh yang mengikuti
karnaval sepeda onthel ini datang dari kota Palangkaraya, Kalteng dan
selebihnya peserta dari Banjarmasin, Banjarbaru, Balangan dan Amuntai.
Peserta memasuki taman Kijang Mas
Permai sebagai garis finishnya, dan suguhan musik panting menangbut kedatangan
peserta.
Ketua Wasiat Tala Ibnu Ansyari di
sela-sela kegiatan mengatakan, memang diakui peminta sepeda onthel ini mulai
menurun, karena boomingnya pada tahun 2010 lalu, dan terakhir menyelenggarakan
event sampai 800-an peserta, ujarnya.
“faktor penyebab menurunnya minat
terhadap sepeda onthel ini lantaran banyak pilihan komunitas atau hobby
lainnya, seperti salah satunya beralih ke komunitas sepeda motor,” katanya.
Karnaval sepeda onthel ini sebagai
salah satu untuk menghidupkan kembali nuansa perjuangan bangsa di era
penjajahan, jangan sampai nilai-nilai perjuangan lambat laun terkikis oleh perkembangan
jaman, pungkas Ibnu.
Post a Comment
Comen