Bupati Tanah laut, H.
Bambang Alamsyah berkeinginan melibatkan kalangan pelajar dari TK hingga SMA
sederajat, melakukan penanaman pohon. Penanaman pohon itu di kawasan rencana
proyek pembangunan rumah sakit umum daerah yang baru di Jalan Nasional,
Kelurahan Saranghalang, Kecamatan Pelaihari, mengenai hal itu ditegaskannya ketika dihadapan peserta Musyawarah wilayah Asosiasi Rumah
Sakit Daerah (Arsada) Kalsel, bahwa Pemerintah Kabupaten Tanahlaut
yang membangun rumah sakit berkonsep green hospital. Direncanakan keberadaan
fasilitas kesehatan publik itu sudah harus ada di Bumi Tuntung pandang dan
dikenalkan sejak dini kepada kalangan pelajar. Caranya dengan melibatkan
mereka melaukan penanaman pohon serentak saat peletakan batu pertama pembangunan rumah
sakit baru tersebut.
Direktur RSUD
Hadji Boejasin Pelaihari, Edy Wahyudi, membenarkan paling tidak, akhir
September ini akan dimulai pengerjaan proyek fisiknya. Sayangnya, saat didesak
siapa pelaksana proyek pembangunan rumah sakit tersebut, Edy berkilah itu
merupakan kewenangan Unit Layanan Pengadaan (ULP). Benar kah konsep rumah sakit
baru itu nantinya Green Hospital? Edy mengatakan dari luas lahan 10 hektare
itu, pembangunan gedung hanya 40 persen. Sisanya 60 persen ruang terbuka hijau.
"Harapannya pasien yang dirawat tidak merasa berada di rumah sakit. Konsep
itu juga akan meminimakkan serapan daya listrik karena terbuka," katanya
di Balairung Tuntung Pandang, Jalan Pancasila, Kelurahan Pelaihari,
Kamis (1/9/2016).
Ketua Arsada
Kalsel, Abimayu sangat mendukung upaya pemerintah kabupaten Tanahlaut
menyediakan sarana prasarana fasilitas kesehatan publik. Apalagi konsep green
hospital itu sudah dilaksanakan dalam pembangunan rumah sakit baru di Kalsel. "Rumah
sakit di Kota Banjarbaru dan rumah sakit Hasan Basri di Kandangan sudah migrasi
ke rumah sakit yang baru juga konsepnya green hospital," ujarnya.
Post a Comment
Comen