Pertama kali makan Ubi Cilembu ini ketika perjalanan ke pulau Jawa
Kaget, karena rasanya sangat manis seperti ada madunya, teksturnya lembut meleleh tidak sama dengan ubi yang biasanya aku makan di Pelaihari teksturnya empuk tapi tawar terkadang ada sedikit manisnya.
Dulu tidak mudah mendapatkan ubi Cilembu ini di Pelaihari, harus jauh ke kota Banjarmasin untuk membelinya makanya ubi Cilembu ini sering dijadikan oleh-oleh ketika ada yang datang dari Jawa.
Sekarang sudah banyak yang menjual ubi Cilembu ini di Pelaihari tinggal pilih mau yang masih mentah atau yang sudah matang tentu saja dengan harga yang berbeda.
Aku memilih membeli ubi Cilembu yang masih mentah karena lebih murah harganya agar bisa membelinya lebih banyak biar lebih puas memakannya.
Sebenarnya aku sudah tahu kalau ubi matang yang dulu kubeli dimasaknya dengan dioven tapi masalahnya adalah aku tidak punya oven, pikirku toh sama-sama ubi pastilah bisa dimasak dengan direbus, dikukus, atau digoreng tidak harus dioven.
Aku pun mencoba memasak ubi Cilembu dengan direbus dan ternyata hasilnya ubi rebusnya tidak semanis ubi oven, lalu ku coba lagi dengan dikukus, masih sama hasilnya tak semanis ubi oven. Tak mau menyerah aku pun mencoba memasak ubi Cilembu dengan digoreng dan tetap saja hasilnya tidak semanis ubi oven bahkan teksturnya lebih keras daripada ubi biasa.
Dan hari ini dengan bantuan Dewi Harkit Pertiwi , dia memasak ubi Cilembuku dengan dioven , diovennya lama memakan waktu lebih dari 1 jam. dan tarrrraaaaa hasilnya ubinya sangat manis, teksturnya sangat lembut bahkan ada beberapa yang meleleh. Masya Allah manisnya seperti mengandung madu. Rasanya sama persis dengan yang kubeli.
Meski sudah berusaha keras mengkhianati proses karena memilih jalan yang instan memasak ubi Cilembu dengan direbus , dengan dikukus , dengan digoreng agar ubinya bisa matang dalam waktu yang lebih singkat dari dioven, ternyata proses tetap setia , proses tidak mengkhianati hasil.
Post a Comment
Comen