Melihat video yang dishare salah seorang teman di FB tentang tanda-tanda anak autis membuatku gelisah gundah gulana. Karena beberapa list yang disebutkan divideo itu nampak ada pada Fatih, ketika kuceritakan. Kegundahanku pada ayang, ayang malah sedikit marah lalu beujar denganku " ya ,,ya ,,terus saja pikirkan yang buruk buruk untuk anak. Ingat segala sesuatu itu sesuai prasangka kita" daripada terjadi perdebatan yang memicu emosi akhirnya aku memilih menjauh, tapi kegundahanku tak kunjung reda. Apalagi mendengar anak kawan sejawat yang awalnya speech delay tapi berujung jadi autis. Fatih sudah 2,5 tahun tapi belum bisa berbicara. Dia hanya menggunakan tangannya sebagai isyarat. Fatih mudah tantrum. Keadaan Fatih sangat jauh berbeda dari kedua kakaknya. Kakaknya ketika 2 tahun sudah lancar bicara. Aku ingat betul ketika Hasan berusia 2 tahun ,aku mau menyapihnya dia berujar "mau ai ampih nenen tapi cium nenen masih boleh lho ma". Bahkan akhsay diusia 1,5 tahun sudah pandai berbicara, mengucapkannya makan, haus,minum,pipis,dll. Memang aku mendengar dari beberapa orang kalau anak laki-laki memang agak lambat berbicara daripada anak perempuan yang lebih cepat berbicara. Tapi akhsay dan Hasan itu anak laki-laki, dan mereka tidak memiliki masalah dalam berbicara. Kukuatkan hati "tiap anak berbeda, Mereka istimewa dan berharga dengan dirinya masing-masing. Jangan disamakan, jangan dibandingkan". Ahhh bisikan-bisikan negatif lalu lalang ditelinga, kenapa Fatih begitu susah diurus, sangat melelahkan rasanya energi yang diperlukan 3 kali lebih besar daripada ketika mengurus akhsay dan Hasan, tapi secepatnya juga aku beristighfar ,"la, ini Medan jihadmu sebagai ibu"
Karena sering searching tentang speechdelay akhirnya
diberanda FB yang lalu lalang yaa iklan tentang itu itu saja,berbagai produk
tentang itu yang lewat. Aku makin tambah tertekan, sampai rada-rada parno buka
FB. Tak lupa kucoba beberapa produk yang
katanya untuk membantu anak berbicara. Entahlah apakah ada hasilnya atau tidak
tapi yang jelas Fatih sudah mencoba beberapa botol, bahkan tantenya Fatih tak
tanggung-tanggung membelikan 10 botol langsung produk itu.
Aku berusaha mengalihkan pikiran pikiran negatif itu dari
benakku dengan menyibukkan menulis , menjauh dari FB.,
Oktober 2021 usia Fatih 2 tahun 9 bulan, keponakanku
"Nabila" liburan di rumahku.
Dari Nabila aku mengetahui kalau selama dirumah Fatih
seharian nonton YouTube di TV, sementara
Nini mabuk nonton Lesti di HP seharian juga, tiada hari tanpa Lesti. Ketemu
pangkal masalahnya.
Dulu aku memasang internet dirumah karena masa pandemi
semuanya serba daring, bahkan WFH ( work from home) tidak kusangka justru akan
berakibat buruk pada Fatih. Lalu kusampaikan pada Nini kai bahwa internet dirumah akan kuputus, Nini
tidak mendukung, dan berkata kalau internet diputus aku tidak bisa lagi nonton
Lesti, padahal itu hiburanku. Kami berdebat panjang, susah sekali menjelaskan
pada Nini yang sudah jadi fans buta Lesti.
Akhirnya aku menangis didepan mereka, kutanyakan tidak
inginkan mereka Fatih jadi Hafiz Qur'an sepertinya kakak akhsay dan Hasan.
Tidak bisa Al Qur'an bercampur dengan musik, Akhsay dan Hasan tidak tahu musik,
tidak pernah bernyanyi, aku menangis sejadinya. Ini salahku, aku yang memasang
internet dirumah. Padahal dulu Nini tidak mengenal Lesti, awalnya bagus yang
Nini nonton acara tasbih Indosi**,
disitulah Nini mengenal Lesti tapi makin kesini yang di dengarkan nini
berulang-ulang nyanyian nya Lesti. Kalau ada acara Lesti di TV Nini tidak akan
beraktivitas apapun, hanya Lesti yang dipantangin didepan TV.
Perdebatan kami terhenti, aku menangis, Nini hanya diam, kai
pun diam.
Malam harinya ketika ayang main game dengan menggunakan
layar monitor yang biasa dipakai Fatih untuk menonton YouTube, Fatih merengek
menyerahkan remote TV kepada ayahnya sebagai isyarat dia mau nonton TV, tapi
ayahnya tidak merespon, merasa diabaikan Fatih menangis keras akhirnya ayahnya
marah dan menyalahkan pengasuhan Fatih dengan TV. Melihat Fatih menangis aku
pun mendatangi Fatih ,aku dan ayang beradu mulut lagi ketika kuutarakan tentang
rencana pemutusan internet . Karena
sama-sama sudah diliputi emosi aku memilih menjauh, kubawa Fatih kekamar,
dikamar aku menangis lagi. Seakan menemui jalan buntu, tidak ada yang mendukung
keinginanku memutus internet dirumah.
Sepertiga malam aku bangun, dan shalat. Kuadukan kepada
Tuhanku tentang kegundahanku " Ya Allah suamiku tidak mendukungku,
orangtuaku tidak mendukungku. Maka aku mohon Engkau dukung aku. Aku hanya
memiliki Engkau Ya Allah tempat ku mengadu dan meminta pertolongan"
Paginya ketika aku keluar kamar, kulihat ayang sedang sibuk
mencabut semua perangkat TV dan internet.
Alhamdulillah, meski
akhirnya ayangku setuju.
" Tadi aku sudah menelepon petugas indiho** nya , sudah
kusampaikan bahwa hari kita akan memutus internet nya" ujar ayang
Aku tersenyum sumringah, kudatangi ayang kupeluk dengan
erat, kuberi hadiah ciuman "terimakasih ayang"
Tak berapa lama kai Nini datang lalu Nini menghampiriku
"putus aja internet nya, demi fatih. Mama tidak apa-apa"
Ya Allah aku menangis lagi , kupeluk mama " maaf kan
aku ma,, terimakasih ma"
Alhamdulillah
Selain memutus internet, menghilangkan TV, aku juga
berkomitmen tidak memegang hp di depan fatih , aku ijin ke atasan bahwa hpku
disilent tidak bisa menerapkan panggung, kalau ada apa-apa silahkan tinggalkan
pesan, akan saya jawab ketika saya ada kesempatan membuka tanpa terlihat Fatih atau ketika Fatih sudah
tidur, hari libur khusus untuk Fatih . Aku juga tidak mengikuti zoom meeting
jika diluar jam kerja di kantor, memang banyak yang dikorbankan . tapi saat ini
fatih prioritas utama.
Pekan pertama Fatih tanpa TV , Fatih rewel. Dia
berguling-guling menangis didepan dinding tempat TV nya berada dulu.
Pekan kedua, Fatih emosinya membaik, tidak tantrum lagi,
lebih kooperatif, bisa diajak negosiasi.
Pekan ketiga wooow emejing
Semua yang pernah ditonton Fatih di YouTube ternyata Fatih
hafal dan dia bisa mengulangi nya
Fatih bernyanyi lagu burung kakak tua, balonku ada Lima, potong bebek angsa, kalau
kau suka hati, happy birthday to you.
Fatih bahkan bisa berhitung 1-10, dia sudah mengenal warna.
Mungkin semua yang ditonton nya masuk kekepalanya. Diluar dugaan Fatih juga
hafal shalawat nariyah dan doa Khotmil
Qur'an.
Alhamdulillah terjadi perkembangan yang sangat signifikan
Banyak kata kata yang sudah diucapkan Fatih
Mau makan, minum, mau susu kambing, minum banyu putih, minta
mie ayam, tajungkang, nah am tabalik, bahkan bisa beristighfar. Belum ngantuk,
indah, kada usah, gunting, sendok, gelas, pedas,dll
Very proud of you Fatih😘
Post a Comment
Comen